Bonsai...
Namaku Indar. Lengkapnya Siti
Indarwati. Sekarang aku duduk di kelas X (sepuluh) SMA Nusantara. Di usiaku
sekarang, harusnya aku bisa menikmati masa remajaku seperti teman-temanku yang
lainnya. Bergaul dengan komunitas kami, jalan-jalan ke tempat hiburan,
berangkat ke sekolah rame-rame, menggenggam cita-cita setinggi langit yang
seakan-akan bisa diraih dengan mudah, dan juga .... punya pacar tentunya!
Sayangnya, aku tidak bisa. Aku tidak seperti
teman-temanku lainnya yang bisa menikmati masa remaja dengan penuh warna. Keluargaku
adalah keluarga miskin yang hidup dengan pas-pasan. Bapak dan emakku hanyalah
buruh tani, kakakku yang tak pernah tamat SD-pun ikut terjun menjadi buruh
tani. Rumah kecil yang saat ini kami huni-pun masih ngontrak. Harusnya aku gak
sekolah. Harusnya aku ikut banting tulang membantu mereka agar kami tetap bisa
bertahan hidup! Tapi, besar harapan orang tuaku dan kedua kakakku untuk
melihatku menyelesaikan pendidikan hingga tamat SMA. “kamu harus tetap sekolah.
Kamu harus tamat SMA. Kamu harus jadi orang. Jangan seperti bapakmu, emakmu,
ataupun kakak-kakakmu yang gak bisa tulis maupun baca. Kamu satu-satunya
harapan kami..” Itu yang selalu dikatakan oleh Bapak. Ah, andaikan aku punya
pilihan yang lebih baik...
Terkadang aku berontak pada Tuhan. Terkadang aku
merasa Tuhan tidak adil padaku. Kenapa harus aku? Dia menganugerahiku keluarga
yang tidak mampu. Dan Dia juga menganugerahiku fisik yang tidak sempurna.
Usiaku sudah 16 tahun. Tapi tinggi badanku hanya sekitar 100 cm. Teman-temanku
biasa memanggilku dengan sebutan BONSAI. Ah, itu hanyalah kata yang diperhalus
untuk mengatakan CEBOL! Jujur, hatiku merasa sakit sekali. Rasanya aku sudah
putus asa. Aku rapuh.........
Seakan-akan aku ingin berlari, menghindar,
bersembunyi di suatu tempat yang jauh sehingga aku tidak perlu lagi melihat
keluargaku sengsara. Dan yang lebih penting lagi, aku tidak perlu lagi
mendengar olok-olok teman yang mengataiku dengan sebutan: BONSAI.
Tapi, aku bisa apa?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar