Sudah jatuh tertimpa tangga pula.
Sepertinya itulah pepatah yang paling
pas untuk menggambarkan keadaan Anne. Bagaimana tidak? Atasan barunya, bu
Hilda, tak ubahnya seperti nenek sihir yang membuat hidupnya bak di neraka.
Perempuan itu membuat Anne bekerja tak kenal waktu bagaikan romusa, belum lagi,
dia harus tahan dengan semua kritikan dan peraturan-peraturan tak masuk akal
yang di terapkan padanya.
Terlebih lagi ketika ia tahu bahwa
ternyata suami Hilda adalah Richard Kein, lelaki yang telah mengkhianatinya dan
membuatnya patah hati, beberapa tahun yang lalu.
Keadaan diperparah karena sebagai asisten pribadi, Anne harus sering
berkunjung ke rumah Hilda hingga secara otomatis, ia juga harus sering bertemu
dengan Richard. Alih-alih merasakan amarah dan dendam, momen itu malah yang
membuat Anne melihat Richard sebagai sosok yang berbeda. Tak dapat dipercaya,
lelaki tampan yang pernah bercita-cita menjadi pengacara terkemuka di Indonesia
itu, seperti bertukar peran dengan istrinya.
Jika Hilda yang bekerja, Richard menghabiskan waktunya di rumah dan mengerjakan
pekerjaan rumah tangga. Ia memasak, mencuci baju, mengepel lantai, membersihkan
rumah, berkebun, semuanya.
Bingung dengan keadaan itu, Anne justru
menemukan dirinya menginginkan lelaki itu kembali!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar